Powered By Blogger

Kamis, 23 Oktober 2014

Bukan Dirimu, Tapi Dia

Saat itu aku tenggelam dalam keheningan, menatap secara diam, memperhatikan secara tersembunyi, tanpa ada yang tahu ataupun menyadarinya. Semakin aku ingin tahu dirimu, semakin ingin aku mendekatimu. Sebelum memulai semuanya, aku takut kepada diri sendiri. Tapi akhirnya aku bisa, aku bisa mengenal baik dirimu lebih dari orang lain, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas semuanya. Baik waktu, perhatian serta kasih sayangmu. Kenangan biarlah tetap ada dan aku berharap kenangan kita takkan terkotori dengan rasa benci. Aku diam bukan berarti aku tak ingin berbicara denganmu ataupun ada yang lain, aku diam karena itu sudah menjadi sifatku.  

Sehari-hari yang aku lihat dirimu cantik, setiap bertemu tak pernah jelek. Aku ingin berbicara denganmu lebih jauh lagi tapi ada faktor penghalang yang tak bisa ku lewati dan tak ingin ku lalui. Setiap dirimu menangis aku hanya ingin melihat dan bilang,”itulah kesempatan ku melihat wajahmu yang jelek, menangislah dengan begitu aku benar-benar bisa melihatnya, karena kau selalu terlihat cantik setiap kita bertemu”.

Ada sebuah lagu yang ku ciptakan untukmu, karena aku menulis lagu ini sesuai denganmu. sebenarnya aku ingin merekam tapi suaraku tidak begitu bagus. Lagian lagu ini belum sempurna tapi aku senang, disaat tertentu aku mengingatmu, lagu ini yang ku nyanyikan.

Sang putri melangkah datang.. 4x

Dia tahu dia cantik

Dia tahu dia manis .. 2x

Senyuman yang paling indah

Hanya punya, punya putri

Sang putri melangkah pergi.. 4x

Dia tahu dia salah

Dia tahu dia lelah.. 2x

Menangis yang paling buruk

Ketika dia sedih

Keinginan ku tetaplah semangat mengejar cita-citamu, jangan menyerah terlebih dahalu, dengarin nasehat orangtuamu meski tak sejalan tapi coba pahami maksudnya. Aku memang tak pandai berbicara tapi aku tahu aku bisa menulis jadi seperti inilah hal yang ingin ku tulis.

Aku ingin jujur pada diri sendiri dan tak ingin bohong, karena kebohongan yang paling celaka adalah membohongi diri sendiri. Dirimu seperti berlian kehidupan yang sangat mahal dan banyak orang yang ingin memilikinya. Berlian itu keras seperti pendirianmu, berlian itu berkilauan seperti wajahmu dan berlian itu jernih seperti sifatmu. Namun aku senang, aku bisa melihat berlian itu.
Finally, aku hanya ingin mengatakan dan memperjelas semuanya, "Bukan dirimu, bukan dirimu wanita yang aku tunggu selama ini tapi dia, dia yang bisa membuat aku lebih baik lagi, dia yang bisa menerima kekurangan dan kelebihan ku, dia yang bisa menerima aku dan keluarga ku apa adanya, dia yang membuatku hari-hari ku lebih bewarna, dan aku harap aku akan menemukan dia (Bidadari Ku) secepatnya dan bersatu melewati hari - hari yang penuh warna"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar